Selembar bagian matahari merasuk ke dalam pondok ini. Masih bersinggasana kursi kecil di dekat jendela, dengan kayu-kayu tak berwarna di kesemuanya. Tempat teraman dan terahasia di seluruh dunia.
Bingkai-bingkai foto yang tertelungkup itu, satu-satu kusingkirkan. Kubingkis rapi seakan hendak kukirimkan ke suatu tempat. Kalender yang diam itu, kuseka debunya. Tahun baru baru saja lewat, entah mengapa dia tampak tua.
Sisa-sisa kegembiraan dan kekacauan di tepi-tepi ruang punya cerita sendiri, namun sudah saatnya mereka hengkang. Kubiarkan mereka merabuk di luar, membawa arwah kenangan ke langit yang bersih. Aku sama semangatnya sepertimu, menanti cerita baru.
Comments
Post a Comment